Mojokerto Garda21-; 22 Agustus 2024 Ketua DPC PKB Kota Mojokerto, H. Junaedi Malik, SE, yang akrab disapa Mas Juned, menunjukkan keseriusannya untuk maju sebagai Calon Walikota Mojokerto 2024. Hal ini terlihat saat Mas Juned mendatangi Kantor Polres Mojokerto untuk mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), salah satu syarat utama untuk maju di Pilkada Kota Mojokerto.
Dalam proses pengurusan SKCK, Mas Juned didampingi oleh Sekretaris DPC PKB Kota Mojokerto, Gus Ferry Samsul Huda, SH, serta diantar oleh para anggota DPC PKB Kota Mojokerto dan para Ketua PAC dan Ranting. “Alhamdulillah, proses pembuatan SKCK berjalan cepat. Kami ucapkan terima kasih kepada Kapolres Mojokerto Kota dan jajarannya. SKCK merupakan bagian penting dari persyaratan yang harus dilengkapi saat mendaftar sebagai Bakal Calon Walikota Mojokerto,” ujar Mas Juned, Rabu siang, (21/08/2024) di Mapolresta Mojokerto.
Setelah mengurus SKCK, Mas Juned berencana melengkapi persyaratan lainnya, seperti dokumen dari pengadilan dan instansi terkait lainnya, sebagai langkah persiapan untuk pencalonannya sebagai Walikota Mojokerto 2024.
Dalam sesi wawancara dengan para wartawan, Mas Juned, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto, menekankan pentingnya Pilkada yang sehat. Ia menyoroti isu yang menyebut bahwa Pilkada Kota Mojokerto 2024 akan dihadapi oleh calon tunggal, atau yang sering disebut “Bumbung Kosong”. “Saya sering mendengar bahwa lawan politik saya akan menghadapi Bumbung Kosong, karena semua rekomendasi telah dia borong. Ini bukanlah citra demokrasi yang benar. Biarkan masyarakat memilih dengan hati nurani mereka, jangan sedikit-sedikit musuhnya Bumbung Kosong,” tegasnya.
Mas Juned juga menyatakan dukungannya agar Pilkada Kota Mojokerto memiliki lebih dari tiga pasangan calon. “Jangan sampai muncul pandangan bahwa musuh Bumbung Kosong lebih aman dan kondusif. Selama ini, Pilkada di Kota Mojokerto selalu aman dan kondusif meski ada lebih dari tiga calon. Ini adalah bagian dari demokrasi yang sehat,” lanjutnya.
Dalam konferensi pers tersebut, Mas Juned berharap Pilkada Mojokerto bisa menampilkan lebih dari tiga calon, sebagai wujud demokrasi yang sebenarnya. Ia juga mengimbau agar masyarakat diberikan kebebasan dalam memilih pemimpin tanpa adanya tekanan atau imbalan dari pihak tertentu. “Jika Bumbung Kosong yang menang, ini akan menjadi masalah. Oleh karena itu, biarkan masyarakat memilih calon pemimpin yang mereka inginkan dengan bebas,” pungkasnya.
Penulis : Sri H