JOMBANG, Garda 21 – Komitmen RSUD Ploso untuk memperkuat layanan kesehatan dan menekan angka penyebaran HIV/AIDS kini diwujudkan melalui kehadiran Poliklinik Voluntary Counseling and Testing (VCT). Layanan ini memberi ruang bagi masyarakat untuk melakukan konseling dan tes HIV secara sukarela, rahasia, dan profesional.
Poli VCT menjadi bagian penting dari strategi rumah sakit dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tingkat daerah. Melalui layanan ini, masyarakat dapat mengetahui status HIV mereka dengan aman, nyaman, dan penuh empati.
Pelayanan di Poli VCT dibuka dengan sesi konseling pra-tes di mana pasien memperoleh pemahaman tentang HIV/AIDS, cara penularannya, hingga manfaat mengetahui status diri sejak dini.
Setelah itu, pasien menjalani pemeriksaan darah dengan proses cepat, aman, dan dijamin kerahasiaannya.
Hasil tes disampaikan langsung oleh tenaga medis yang kompeten, disertai konseling pasca-tes untuk membantu pasien memahami hasil serta menentukan langkah selanjutnya.
Jika hasil non-reaktif (negatif),
pasien diberikan edukasi tentang cara tetap aman dan terhindar dari risiko penularan.
Jika hasil reaktif (positif), pasien diarahkan menjalani terapi antiretroviral (ARV) dan mendapatkan pendampingan berkelanjutan agar tetap dapat hidup sehat dan produktif.
Poli VCT RSUD Ploso tak hanya fokus pada pemeriksaan dan konseling, tetapi juga berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat. Materi edukasi meliputi:
pentingnya perilaku seksual yang aman,
penggunaan kondom secara konsisten,
bahaya berbagi jarum suntik, serta
ajakan untuk rutin melakukan pemeriksaan, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi.
Kepala RSUD Ploso, dr. Hendri Marzuki, menegaskan bahwa layanan VCT ini sejalan dengan program pemerintah dalam menekan penyebaran HIV/AIDS.
Melalui Poli VCT, kami ingin masyarakat tidak takut untuk memeriksakan diri. HIV bukanlah aib. Dengan deteksi dan pengobatan sejak dini, penderita tetap bisa hidup sehat, produktif, dan bermakna,” ujarnya.
Layanan ini ditangani oleh dua dokter spesialis penyakit dalam yang berpengalaman di bidang HIV/AIDS, yakni dr. Debrina Kusuma Devi, Sp.PD dan dr. Ketut Aditya Raharja, Sp.PD.
Keduanya dikenal memiliki pendekatan empatik serta profesional dalam menangani pasien.
Poli VCT RSUD Ploso buka setiap Selasa dan Kamis, pukul 08.00–12.00 WIB. Dengan pelayanan yang ramah dan menjunjung tinggi kerahasiaan, masyarakat diharapkan, tidak ragu untuk memeriksakan diri, sejak dini. Mengetahui status kesehatan adalah langkah awal untuk melindungi diri, keluarga, dan lingkungan.
dr. Hendri menambahkan bahwa RSUD Ploso terus berupaya mengembangkan layanan promotif dan preventif agar masyarakat lebih sadar pentingnya menjaga kesehatan sebelum sakit.
“Kami ingin RSUD Ploso tidak hanya menjadi tempat penyembuhan, tetapi juga pusat edukasi kesehatan. Poli VCT adalah wujud nyata dari upaya kami untuk membangun masyarakat yang lebih sehat dan peduli pada deteksi dini,” pungkasnya.
Penulis : Julek/ tim












