Jombang, Garda 21 – Dinas Pertanian Kabupaten Jombang mengambil langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas cabai besar melalui sosialisasi penerapan Good Agricultural Practices (GAP). Acara yang digelar pada 26, September 2024, di Poktan Caben, Desa Sumberteguh, Kecamatan Kudu ini menarik perhatian puluhan petani lokal yang antusias untuk mempelajari teknik budidaya cabai modern.
“Penerapan GAP bukan hanya tentang meningkatkan hasil panen, tapi juga menjamin keberlanjutan pertanian dan keamanan pangan,” ujar Perwakilan Dinas Pertanian Jombang, dalam sambutannya.
Program ini memperkenalkan delapan langkah kunci yang mencakup seluruh aspek budidaya cabai, mulai dari pemilihan varietas unggul hingga proses pascapanen. Salah satu inovasi yang mendapat perhatian khusus adalah penggunaan sistem irigasi tetes, yang dapat menghemat penggunaan air hingga 40% dibandingkan metode konvensional.
Sedangkan Poktan Caben, menyambut baik inisiatif ini. “Kami berharap dengan penerapan GAP, cabai Jombang bisa menjadi produk unggulan yang dikenal hingga tingkat nasional,” tutur ketua Poktan Caben penuh semangat.
Selain aspek teknis, program ini juga menekankan pentingnya sertifikasi GAP. “Sertifikasi ini bukan sekadar formalitas, tapi bisa menjadi nilai tambah yang signifikan bagi produk cabai kita di pasar,” jelas penyuluh pertanian yang memimpin sosialisasi.
Langkah ini sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Jombang untuk menjadikan sektor pertanian sebagai motor penggerak ekonomi daerah. Dengan target peningkatan produksi cabai sebesar 25% dalam dua tahun ke depan, Jombang optimis dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal dan berkontribusi pada stabilitas harga cabai di tingkat regional.
Melalui penerapan GAP, petani cabai Jombang tidak hanya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan mereka, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional dengan produk berkualitas tinggi dan ramah lingkungan.
Penulis : Julek