Mojokerto, Garda21— 24/10/2025 Ribuan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah Mojokerto antusias mengikuti upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 yang digelar di Lapangan Besar Pahlawan KH. Abdul Halim, Pacet, Mojokerto, pada hari Selasa (22/10/2025).
Upacara berlangsung khidmat dengan Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, KH. Akhmad Jazuli, bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup), mewakili Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Dalam amanatnya, KH. Jazuli menyampaikan pesan dan apresiasi Gubernur Khofifah kepada seluruh santri, kiai, dan masyarakat yang turut memeriahkan peringatan Hari Santri tahun ini.
> “Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kami mengucapkan selamat memperingati Hari Santri Tahun 2025. Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para ulama, kiai, pimpinan pondok pesantren, serta seluruh santri dan masyarakat yang dengan penuh sukacita merayakan momen ini. Semoga peringatan Hari Santri membawa keberkahan dan kebanggaan bagi bangsa Indonesia,” ujar KH. Jazuli.
Selain itu, ia juga menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya sejumlah santri dalam musibah di Pondok Pesantren Al-Khoziny beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan tersebut, KH. Jazuli menyebut KH. Asep Saifuddin Chalim, Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, turut memberikan perhatian dan bantuan kepada para korban.
> “KH. Asep dikenal sangat peduli dan dermawan. Beliau tidak hanya hadir memberikan dukungan moral, tetapi juga memberikan santunan hingga fasilitas umrah bagi keluarga korban. Semoga para santri yang wafat mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” tambahnya.
KH. Jazuli juga mengingatkan kembali bahwa penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional berakar dari Resolusi Jihad 1945, yang menjadi tonggak perjuangan para santri dan kiai dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
> “Resolusi Jihad yang dicetuskan pada 22 Oktober 1945 membakar semangat perjuangan bangsa. Para santri, ulama, dan rakyat bersatu padu melawan penjajah dengan keberanian tanpa rasa takut,” tegasnya.
Sementara itu, KH. Asep Saifuddin Chalim dalam sambutannya menyampaikan paparan mengenai transformasi pendidikan di lingkungan Amanatul Ummah. Ia menegaskan bahwa sistem pendidikan pesantren kini telah beradaptasi dengan kemajuan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai Islam.
> “Transformasi pendidikan ini terus kami kembangkan. Tahun lalu saja, sebanyak 1.258 santri Amanatul Ummah diterima di perguruan tinggi negeri, baik di dalam maupun luar negeri — termasuk Jerman, Tiongkok, Mesir, Maroko, dan Tunisia. Sebanyak 65 santri diterima di fakultas kedokteran, bahkan ada yang di universitas pertahanan,” ungkap KH. Asep.
Usai upacara, peringatan Hari Santri diakhiri dengan berbagai penampilan seni dari para santri, mulai dari drumband, parade budaya, tarian daerah, pembacaan puisi, hingga teater santri yang menggambarkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
Peringatan Hari Santri di Ponpes Amanatul Ummah tahun ini menjadi bukti nyata sinergi antara nilai keagamaan dan pendidikan modern, sejalan dengan semangat “Jihad Santri Jayakan Negeri.” ( Sri H)
Penulis : Sri H












