Banyuasin, Garda 21 –
Dalam kesempatan kali ini seorang jurnalis inggin membagikan tentang perjalanan seorang tokoh perempuan yang sanggat inspiratif
Yaitu:DR.IRMA MUTHOHAROH S. Pd.I, M.AP yang akan ikut dalam pencalonan calon legislatif dari parte PKB dapil 1
Berangkat dari niat baik untuk memajukan sumatra Selatan yang lebih baik lewat kewenangan menjadi DPR RI jika terpilih nanti dalam masa priode 2024/2029
Yaitu program yang akan di usung
akses dan fasilitas pendidikan,
insfrastruktur,sarana air bersih,
peningkatan pengembangan usaha ekonomi kreatif dan pengembangan potensi pemuda.
Salah satu program yang akan di usung bila terpilih nanti
Rekam jejak pendidikan yang pernah di tempuh dan prestasi yang pernah di capai antara lain
Pemuda penggerak UMKM, Pelopor gerakan Pemuda KNPI, ketua Umum organinasi PMII, pelopor Pendidikan daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Muslimat, Fatayat NU dan Stab Ahli di kantor DPR RI
zoom-inPerjuangkan Hak Perempuan dan Pendidikan Anak
Sebagai orang asli Sumsel, Irma Muthoharoh terketuk untuk mencoba menyelesaikan persoalan hak perempuan dan pendidikan anak di Bumi Sriwijaya yang cukup komplek. Irma Muthoharoh SPd I, melihat, cara pandang masyarakat bahwa perempuan masih di nomor duakan dan pendidikan masyarakat di daerah terpencil menjadi problem sosial yang harus diselesaikan.
“Motivasi maju dalam pencalegan karena, sebagai perempuan dan generasi muda, saya melihat persoalan perempuan di Indonesia ini cukup komplek di berbagai sektor, sehingga saya terpanggil utk ambil bagian dalam pengambilan keputusan, salah satunya melalui politik ini,” ungkap sarjana, S1 UIN Yogyakarta, dan S2 di UN Jakarta.
Irma ingin mewakili perempuan dan generasi muda Sumsel maju dalam kancah perpolitikan tanah air, menjadi calon legislatif (Caleg) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) , Dapil Sumsel I (Palembang, Banyuasin, Muba, Mura dan Lubuk Linggau). Motivasinya, yaitu agar bisa berbuat dan mengabdi untuk Sumsel dalam mengontrol kebijakan pusat untuk daerah, terutama mengenai hak perempuan dan akses pendidikan anak sekolah.
Perempuan Kelahiran, 26 Juli 1985 di Desa Majuria, Karang Agung Ilir, Banyuasin II, Sumatera Selatan (Sumsel) ini, adalah puteri pertama bapak Rubiyono, seorang pendidik dan tokoh Nahdhatul Ulama (NU) di Desa Transmigrasi itu. Segudang pengalaman organisasi dan pendidikan menjadi modal utama baginya untuk maju menjadi calon legislator asal Sumsel.
Sosok cerdas dan amanah ini, tercatat memiliki segudang pengalaman sebagai Ketua umum KOPRI PB PMII (2011-2014), Ketua Pemberdayaan Perempuan dan Anak Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) PBNU (2010-2015), Ketua Jaringan Aliansi Nasional Bhenika Tunggal Ika (2009-2014).
Selama melakukan kunjungan ke daerah-daerah dan menyerap aspirasi serta berbaur bersama masyarakat. Ia merasakan betul bagaimana masyarakat di pedesaan berjuang untuk hidupnya. Anak-anak banyak putus sekolah disebabkan jauhnya akses pendidikan, air bersih yang kurang memadai dan jalan desa yang rusak.
Penulis : Raya