Garda21—Mata katarak adalah suatu penyakit ketika lensa mata menjadi keruh dan berawan. Pada awalnya mata katarak berkembang secara perlahan dan tidak terasa mengganggu. Namun jika dibiarkan makin lama akan mengganggu penglihatan dan orang yang menderita merasa seperti melihat berkabut, sulit membaca, serta melakukan aktivitas sehari-hari. Penyakit ini merupakan penyebab kebutaan utama di dunia yang dapat diobati.
Menurut dr. Mutiara Kristiani Putri spesialis mata mengatakan “ Katarak adalah penyakit yang terjadi kekeruhan dilensa mata sehingga pandangan tidak jelas dan kabur”. Penyebab penyakit ini bisa dikarenakan proses penuaan atau trauma yang menyebabka perubahan pada jaringan mata, penyakit lain seperti Diabetes, Hipertensi dan mengkonsumsi obat-obatan tertentu” lanjut dr. Mutiara yang merupakan alumni fakultas kedokteran universitas Brawijaya.
“Untuk mendiagnosa penyakit katarak bisa dilakukan pemeriksaan lapang pandang, tes ketajaman mata, pemeriksaan dengan alat slit lamp, pemeriksaan Oftalmoskopi, pemeriksaan Tonometri aplanasi. Sedangkan untuk pengobatannya bisa dilakukan operasi apabila penglihatan semakin memburuk dan mengganggu dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.” Lanjut keterangan dr. Mutiara.
“Operasi merupakan salah satu prosedur pengobatan Katarak, metode operasi katarak tanpa jahitan yang saat ini dikenal adalah Phacoemulsifikasi yaiu Teknik operasi katarak menggunakan mesin bergelombang ultrasonik. Pada prosedur ini katarak akan dihancurkan menjadi fragmen kecil dan dihisap melalui probe sebesar pensil, kemudian dilakukan pemasangan lensa tanam sesuai dengan ukuran refraksi pasien. Keunggulan Teknik ini adalah sayatan sangat kecil, prosesnya cepat, tanpa jahitan, mengurangi rasa nyeri, pasien dapat langsung pulang, perawatan dan pemulihan lebih cepat.” Pungkas dr. Mutiara yang saat ini berpraktek di Rumah Sakit Kristen Mojowarno
Bagi para penderita mata Katarak diharapkan tidak takut untuk memeriksakan penyakitnya di fasilitas Kesehatan terdekat, karena penyakit ini bisa dilakukan pengobatan dan Tindakan operasi.
Penulis : Lukius Juliandri