Memahami Perbedaan Serangan dan Henti Jantung: Perspektif dr. Ririn Faujiah, Sp.JP dari RSUD Jombang

- Jurnalis

Kamis, 6 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JOMBANG, Garda21- Kita sering mendengar istilah “serangan jantung.” Nah, bagaimana dengan istilah “henti jantung”?. Apakah kedua istilah tersebut bermakna sama?

Ternyata, serangan jantung dan henti jantung merupakan kedua kondisi yang jauh berbeda. Serangan jantung terjadi akibat sumbatan arteri koronaria sehingga suplai darah ke jantung tidak adekuat. Di sisi lain, henti jantung merupakan gangguan kelistrikan jantung yang menyebabkan jantung berhenti berdetak.

Hal tersebut dipaparkan secara gamblang oleh dr. Ririn faujiah, Sp.JP., Dokter spesialis Jantung RSUD Jombang dalam acara talk show ‘Humas RSUD Jombang Menyapa’, di RSUD setempat, Kamis (2/5/2024).

Dalam talk show menghadirkan dokter spesialis Jantung untuk mengupas penyakit Jantung, dr. Ririn faujiah, Sp.JP.

dr. Ririn faujiah, Sp.JP, FIHA. dokter spesialis Jantung RSUD Jombang mengatakan Penyakit jantung koroner kebanyakan menyerang kelompok usia diatas 45 tahun. Namun, ternyata tak jarang juga ditemui penyakit ini kepada penderita di usia 28 tahun.

“Penyakit jantung merupakan suatu kondisi yang memengaruhi jantung sehingga tidak berfungsi dengan normal. Istilah penyakit jantung juga kerap dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular ini merupakan penyebab kematian terbanyak di dunia dan sebagian besar karena serangan jantung dan stroke,” ungkap dr Ririn.

Menurut dr. Ririn, penyebab serangan jantung adalah penyakit jantung koroner, akibat aliran darah yang memasok darah ke jantung terhambat.

Serangan jantung, sambung dr. Ririn, perlu mendapatkan pemeriksaan sesegera mungkin dan dilakukan penanganan, guna mencegah hal yang tidak diinginkan. “Serangan jantung dapat menyebabkan masalah yang besar dan bahkan kematian,” jelas dr. Ririn.

Serangan jantung terjadi karena pembuluh darah koroner yang memberikan suplai darah ke otot jantung tidak bekerja secara efektif, karenanya penting untuk mengetahui seperti apa gejala jantung. Gejalanya seperti nyeri dada yang dapat menjalar ke leher dan lengan kiri, napas pendek, nyeri ulu hati, mual dan keingat dingin. Apalagi serangan jantung pada usia muda kerap kali tak terduga, orang yang tampaknya sehat-sehat saja sebelumnya bisa tiba-tiba kolaps akibat masalah jantung.

Baca Juga  Mbak Peni Serap Aspirasi Masyarakat Kecamatan Bandarkedungmulyo Jombang

Dalam talk show tersebut, dr Ririn juga menghimbau kepada masyarakat, jika menemui gejala-gejala tersebut, segera konsultasi ke dokter. Salah satu tindakan yang sudah dapat dilakukan di RSUD Jombang yaitu Kateterisasi jantung untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit jantung koroner termasuk pemasangan stent/ring pd pembuluh darah jantung. Prosedur ini aman dilakukan dan jarang menimbulkan komplikasi.

“Jika merasa ada gejala-gejala tadi segera datang ke faskes kesehatan terdekat atau langsung ke rumah sakit yakni ke poli jantung untuk berkonsultasi, jalani pola hidup sehat, stop merokok, kontrol tekanan darah dan kolesterol serta kendalikan stres.

Untuk pendaftaran di poli rawat jalan di RSUD Jombang yaitu Senin-kamis pukul 07.00 sampai 12.30 WIB. Untuk hari Jum’at pukul 07.0 sampai 11.00 WIB,”

Saat ini, RSUD Jombang mempunyai 3 dokter spesialis jantung, yakni dr. Wahyu Widjanarko, Sp.JP FIHA, dr. Ririn Faujiah, Sp.JP FIHA dan dr. Achmad Shofwan, Sp.JP, FIHA pungkasnya.

Penulis : Julek

Berita Terkait

Forum Konsultasi Publik RSUD Ploso Buka Ruang Dialog dengan Masyarakat
Stimulasi Tumbuh Kembang untuk pencegahan dan penanganan stunting bersama dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RSUD Jombang
Pemkab Jombang Meluncurkan Gerbang Penting untuk Pencegahan Stanting
dr. Hendri Marzuki Memimpin Rapat Kerja RSUD Ploso Jombang untuk Merancang Rencana Tahun 2025
Bisakah Jari Tangan atau Kaki yang Terpotong Disambung Lagi ??
Mata Katarak, Apakah Dapat Diobati?
Beberapa Orang Tidak Sadarkan Diri Membuat Kepanikan Tim Medis di Puskesmas Mojoagung
Masyarakat Antusias Sambut Kegiatan Lokakarya Mini Lintas Sektor Di Kecamatan Gudo
Berita ini 45 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 27 Juni 2024 - 11:44 WIB

Forum Konsultasi Publik RSUD Ploso Buka Ruang Dialog dengan Masyarakat

Kamis, 6 Juni 2024 - 12:01 WIB

Memahami Perbedaan Serangan dan Henti Jantung: Perspektif dr. Ririn Faujiah, Sp.JP dari RSUD Jombang

Jumat, 8 Maret 2024 - 22:52 WIB

Stimulasi Tumbuh Kembang untuk pencegahan dan penanganan stunting bersama dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RSUD Jombang

Selasa, 20 Februari 2024 - 15:10 WIB

Pemkab Jombang Meluncurkan Gerbang Penting untuk Pencegahan Stanting

Kamis, 15 Februari 2024 - 13:01 WIB

dr. Hendri Marzuki Memimpin Rapat Kerja RSUD Ploso Jombang untuk Merancang Rencana Tahun 2025

Jumat, 19 Januari 2024 - 02:42 WIB

Bisakah Jari Tangan atau Kaki yang Terpotong Disambung Lagi ??

Kamis, 11 Januari 2024 - 09:32 WIB

Mata Katarak, Apakah Dapat Diobati?

Sabtu, 11 November 2023 - 10:19 WIB

Beberapa Orang Tidak Sadarkan Diri Membuat Kepanikan Tim Medis di Puskesmas Mojoagung

Berita Terbaru

Berita

Polsek Peterongan Kejar Pelaku Pengeroyokan yang terekam CCV

Selasa, 12 Nov 2024 - 08:09 WIB

Berita

SKH Medinas Lampung Rayakan HUT ke-10

Minggu, 10 Nov 2024 - 11:07 WIB